Dari dahulu mendengarkan suara mu Siapakah itu intan atau permata Lalu ku tulis kata-kata pujangga Menghiasi hati ku hanya untuk mu
Luas lautan usah cuba diduga Jadi ingatan teman sebagai pedoman Namun ku terus cuba mendekati mu Tetapi aku tertewas Kita tak serupa
Kau bandingkan ku dengan kekayaan Ternyata aku ketinggalan Walau ikhlas menyintai mu Kau hina tanpa rasa simpati Masih kedengaran lagi Nista yang ku cari
Baru kini aku sedari Bukan mudah untuk melewati Sememangnya aku bersalah tidak mengerti Ku antara berjuta yang meminati mu Terlanjur menyinta dengan tulus suci Tanpa jawaban pasti Dengan tulus suci tanpa jawaban pasti
No comments:
Post a Comment