Dikaulah yang ku sayang Dikaulah yang ku rindu Segenap ruangku terbayang Wajahmu di ingatan
Harumnya harum cinta Semadi dalam jiwa Mengapa aku yang terasa Merindu tanpa kata
Ku puja bunga larangan Kuntum-kuntum yang berseri Kelopak gugurnya berderai Sungguh ku pilu Pilu di hati Cintaku semai sudah berbunga Takku miliki
Sampai hati engkau khianati Rasa cinta berubah dusta Tak sedikit kau rasa berdosa Sedangkan ku pedih luka Dihiris sembilu bisa Katamu ku hanya Teman biasa
Dikala sepi keseorangan Wajahmu kerap bermain dimata ku Perasaan ku kian bergelora Kerinduan panas membakar
Dihati kecilku tersirat pertanyaan Apa kau mengerti maksud hatiku Apakah kau jua sepertiku Saling cinta diantara kita haa… c /o Masih ku sangsi akan cintamu Walau kita saling bersua dan bermesra Pernah kau lafaz akan janjimu Bagiku masih dalam kesamaran
Andai kau mengerti isi hatiku Terangilah kesamaran ini.. ulang c / o Comments (0) MayAugust 23, 2005 4:56 pm
Bukan aku tak cinta Kepada mu semakin kurela Kau lah satu di dunia Tapi kau tak mengerti Getaran rasa hati ini Masih ada kucari
Kau anggap aku berseloka Dan asyik dalam misteri Mencari Nur dan kasih Nya pasti Akhirnya engkau curiga Katamu aku berdusta Memperduakan cinta
1 Mentari di tangan bulan Kau serah di genggaman Tak kuhirau karna Dia Relalah aku korban Andainya satu hukuman Kau tinggal diriku Tanpa satu pengertian
2 Dan sebenarnya cinta kita Hanya cinta sementara Kan hilang jua dibawa arus pawarna Cinta pada kuterpandang Kan pudar nafas hilang Hanya ia menanti ku di Azali yang suci Mengertilah kau sayang Kau harus rasakan ke alam tanpa mati Dan kita seabadi Dan akhirnya engkau kucup oh tangan ku
( ulang 1, 2 )
Marilah ku bisikkan keramat kasih ini Biar menjadi nadi Rahsiakan kalimah ku Hingga ia menjadi tanda Hidup mati bersama Hidup mati bersama
Kusangkakan panas berpanjangan Rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang Dalam tak sedar ku kebasahan
Pernah juga kau pinta perpisahan Aku sangkakan itu hanyalah gurauan Nyata kau serius dalam senyuman
( korus ) Bukan sekejap denganmu Bukan mainan hasratku Engkau pun tahu niatku Tulus dan suci Senang benar kau ucapkan Kau anggap itu suratan Sikit pun riak wajahmu Tiada terkilan
Hanya aku separuh nyawa Menahan sebak di dada Sedangkan kau bersahaja Berlalu tanpa kata Terasa diri amat terhina kau lakukan Terasa diri amat terhina kau lakukan
( ulang dari korus )
Sia-sia kukorban selama ini Jika kasihku, jika hatiku Kau guris oh oh oh... Dalam tak sedar ku menangis